JAKARTA – Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Capt Mugen S Sartoto MSc, menyatakan, kepada seluruh jajaran instansinya untuk tidak resisten atau anti terhadap kritik yang bersifat membangun setelah melewati proses cek and balance yang dilakukan oleh media ataupun wartawan.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya menjaga dan meningkatkan daya saing pelabuhan Tanjung Priok saat ini ditengah kompetisi yang ketat dalam pengelolaan jasa kepelabuhanan global.
“Kita tidak perlu anti atau resisten jika ada kritik dari media, karena croscek and balance itu penting untuk membangun. Media merupakan partner yang sangat strategis untuk menyosialisasikan program yang kita lakukan, oleh karenanya diperlukan sinergi, ” ujar Capt Mugen saat Media Luncheon OP Tanjung Priok dan Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami), di Jakarta pada Jumat (20/11/2020).
Capt Mugen membuka dan memimpin langsung kegiatan Media Luncheon tersebut, sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir.
“Kami berharap dengan acara atau kegiatan ini dapat mengenal teman-teman media wartawan khususnya yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok. Kami juga menghimbau kepada teman media untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dalam menjalankan rutinitas sehari-hari,” kata Ka OP Tanjung Priok.
Pada kesempatan tersebut, Kantor OP Tanjung Priok memaparkan program yang akan menjadi fokus instansi itu kedepannya. Capt Mugen juga berharap rekan media bisa terus memberi masukan dari berbagai pihak, baik dari Instansi Pemerintah, Operator (PT Pelindo II), Stakeholders atau pengguna jasa serta masyarakat sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami berharap sinergi dan kerjasama yang sudah terbangun baik dengan para wartawan bisa lebih ditingkatkan lagi. Kami memiliki dua program yang akan menjadi fokus utama kedepannya. Kegiatan tersebut adalah Ecoport dan penataan trucking atau biasa disebut Truck Identity Document (TID)”, ucap Capt Mugen.
Dia memaparkan, ditahun 2021, Pelabuhan Tanjung Priok sedang berupaya untuk mendapatkan predikat Green Port. Bahkan kini sedang berjuang untuk memperoleh proper hijau (Program Penilaian) dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
KaOP yang didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Dra. Inayatur Robbany, MMTr dan Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas, Gita Andreswari, SE, M.Ak, berharap insan media dapat memberikan masukan kepada OP Tanjung Priok sebagai regulator dan wakil pemerintah cq Kemenhub di Pelabuhan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan semuanya yang selama ini telah menginformasikan dan mempublikasikan segala sesuatu terkait Pelabuhan Tanjung Priok khususnya OP Tanjung Priok’, tambah KaOP.
Ketua Forwami yang dalam hal ini diwakili Damas Jati selaku Penasehat Forwami, mengungkapkan terima kasihnya atas perhatian dari Kepala OP Priok kepada wartawan yang setiap hari meliput berita di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Saya atas nama Forwami mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh OP Tanjung Priok. Peran dan fungsi kami selaku wartawan adalah menyampaikan hal-hal dan informasi baik dari Pemerintah, operator, stakeholders, dan masyarakat. Kami berharap kedepannya bisa lebih meningkatkan sinergi dalam menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan Pelabuhan Tanjung Priok,’ ucap Damas Jati.
Pada kesempatan itu, sejumlah masukan mengenai pelayanan kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok baik dari sisi Penerapan Peraturan Kementerian Perhubungan, mengenai sinergi dengan asosiasi, serta mengenai Buruh (TKBM) Pelabuhan, disampaikan oleh rekan Media antara lain; oleh Abu Bakar dari media Warta Logistik, Akhmad Mabrori dari Berita Kapal, dan Abdul Habib dari Tabloid Maritim.

Pada sesi diskusi juga mengemuka, sejumlah isue yang masih menerpa pelabuhan Tanjung Priok, antara lain; soal jaminan kontainer impor yang dikutip agen pelayaran kapal asing, implementasi DO Online, dan mangkraknya ribuan Kontainer Limbah Impor yang diduga mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) seudah lebih dari 16 bulan di kawasan pabean pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami berkomitmen menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut sesuai batas kewenangan OP Tanjung Priok,” ucap Capt Mugen.(am)
Discussion about this post