JAKARTA– Juru bicara Konsorsium pelabuhan Patimban, Yukki Nugrahawan Hanafi mengungkapkan, konsorsium menargetkan bisa memulai pengoperasian terminal kendaraan di Pelabuhan yang berada di kabupaten Subang Jawa Barat itu pada November 2021.
Dia menyebutkan, konsorsium saat ini masih mempersiapkan perizinan serta fasilitas yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pelabuhan tersebut.
Konsorsium operator itu terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia (CTII), PT Indika Logistics & Support Services (ILSS), PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya. Untuk sementara, Kementerian Perhubungan menugaskan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai operator.
Wakil Direktur Utama PT Indika Logistics & Support Services (ILSS), Yukki Nugrahawan Hanafi mengemukakan, diperkirakan konsorsium akan mulai mengoperasikan terminal kendaraan pada bulan November 2021, setelah semua fasilitas pendukung dan ijin yang diperlukan selesai.
Operasional <span;>Pelabuhan Patimban akan dibagi menjadi dua area terminal yakni Terminal Kontainer dan Terminal Kendaraan.
“Operasional kendaraan terminal diestimasi bisa dimulai pada November 2021 sedangkan terminal peti kemas tiga tahun berselang,” ujar Yukki, melalui keterangan pers-nya pada Kamis (14/1/2020).
Sementara itu, terminal kontainer diperkirakan akan mulai dioperasikan oleh operator pada 2024, setelah pembangunan fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya siap. Kedua terminal ditujukan untuk kegiatan domestik dan ekspor-impor.
Yukki mengutarakan, lokasi Pelabuhan Patimban yang lebih dekat dengan sentra industri di Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada efisiensi biaya logistik para pelaku industri di Jawa Barat. Kelancaran serta kemudahan aksesibilitas, diharapkan dapat mengurai kemacetan di wilayah Tanjung Priok.
Selain itu, kata Yukki, Patimban juga diharapkan dapat berfungsi sebagai back up outlet Pelabuhan dan menurunkan tingkat kemacetan di DKI Jakarta dengan memindahkan sebagian lalu lintas angkutan berat ke luar wilayah Ibu Kota.
KPBU
Yukki menuturkan, penetapan pemenang proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), memastikan konsorsium yang dipimpin oleh CTII dan ILSS akan bertindak sebagai pihak yang akan menjalankan operasi Pelabuhan Patimban sampai dengan berakhirnya kesepakatan masa konsesi.
Pelabuhan Patimban disiapkan untuk dapat menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang modern dengan mengintegrasikan seluruh mata rantai pasok sekaligus menjadi Pelabuhan baru berskala Internasional.
Chairman ASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) itu juga mengatakan, Pelabuhan Patimban diharapkan dapat menjadi bagian dari pelayanan transportasi dan logistik di Indonesia yang memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat secara umum serta memberikan multiplier effect, yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar pelabuhan maupun di Provinsi Jawa Barat.(am)
Discussion about this post